"Kami dari gereja sudah sepakat agar kegiatan Yayasan Harapan Ibu, bisa diikuti oleh kami para suami atau laki-laki di Kampung Ayapo, juga para istri-istri kami, supaya keluarga kami bisa bertumbuh tanpa kekerasan. " demikian diungkapkan wakil ketua Jemaat GKI Ayapo.
Ia menambahkan, di Kampung Ayapo ada beberapa gereja, namun gereja GKI Ayapo telah merespon kegiatan- diskusi yang dilakukan oleh Yayasan Harapan Ibu - Papua, ia mengharapkan dengan kegiatan diskusi ini, kekerasan berbasis gender di Ayapo bisa ditekan.
Diharapkan kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki bisa berkurang, hal ini dikarenakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dinilai masih cukup tinggi terjadi di Kampung Ayapo Distrik Sentani Timur ini.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Yayasan Harapan Ibu - Papua di Kampung Ayapo, kasus kekerasan terhadap perempuan masih sangat tinggi. Dan banyak kasus-kasus tidak bisa diselesaikan ke ranah hukum, banyak kasus hanya diselesaikan secara kekeluargaan atau diselesaikan diranah adat.
Hal ini membuat Ondofolo Kampung Ayapo, Enos Deda menginginkan kehadiran Yayaasan Harapan Ibu di kampung adat di Kabupaten Sentani ini dilakukan agar bisa membantu pemerintah kampung mengurangi kekerasan yang terjadi di Kampung Ayapo.
" Saya persilahkan anak kamu masuk dikampung ini, ini kampung adat. biasa pakai Obhee (rumah adat,red) untuk kegiatan diskusi, jika anak-anak mau melakukan diskusi di kampung." ujar Enos Deda sambil menunjuk Obhee. ( Aldy)
0 Komentar